• PROFIL
    • Sejarah
    • Visi Misi & Motto
    • Logo Yayasan
    • Fasilitas
  • PERKENALAN UNIT
    • TK
    • SD
    • SMP
    • SMA
    • DAYCARE
    • KLINIK
  • BERITA DAN ARTIKEL
  • CONTACT US
  • PPDB
Menu
  • PROFIL
    • Sejarah
    • Visi Misi & Motto
    • Logo Yayasan
    • Fasilitas
  • PERKENALAN UNIT
    • TK
    • SD
    • SMP
    • SMA
    • DAYCARE
    • KLINIK
  • BERITA DAN ARTIKEL
  • CONTACT US
  • PPDB

Pengalaman Manis di Ciamis

  • June 2, 2025
  • Redaksi Yayasan ST. Yakobus

Foto : Kebersamaan peserta didik di aula Gereja St. Yohanes, Ciamis.

“Saya belum pernah naik kereta api, Pak. Baru sekali ini,” ujar salah seorang peserta didik kelas XII di tengah perjalanan menuju Ciamis.

Kereta berjalan melambat, mengikuti alur rel kereta yang meliuk ke kanan, memutari salah satu bukit di daerah priangan timur. Beberapa kali kereta harus melambatkan kecepatannya ketika melewati jembatan yang menyajikan bentang alam yang indah.

Sekian jam berlalu, dirinya masih berdiri di dekat pintu kereta. Ia tampak asyik menikmati pemandangan yang tersaji. Sementara sebagian teman-temannya berkumpul di gerbong restorasi untuk memesan makanan.

Sore hari, rombongan kelas XII SMA Santo Yakobus tiba di Stasiun Ciamis, sebuah stasiun kecil yang berada di ketinggian 199 meter di atas permukaan laut.

Kendaraan bernama Gatrik, bus wisata yang disiapkan Dinas Pariwisata Kota Ciamis, mengantarkan rombongan yakobian dari Stasiun Ciamis ke Gereja St. Yohanes, Ciamis. Seusai perayaan ekaristi, pengarahan singkat dan makan malam, rombongan bergegas menuju hotel untuk segera beristirahat.

Foto : Peserta didik menaiki bus wisata Gatrik.

Sepatu dari Jakarta

Senin, 28 Oktober 2024, dering morning call membangunkan para yakobian. Hawa sejuk menyelimuti ketika kaki melangkah keluar kamar. Jarum jam menujukkan pukul 03.30 WIB. Walau mata masih terasa berat, namun rombongan yakobian harus mengikuti jadwal sesi kuliah subuh di Pondok Pesantren Darussalam pukul 04.40 WIB.

Perjalanan sekitar 10 menit menggunakan Gatrik, rombongan yakobian tiba di Ponpes Darussalam. Ratusan santri dan santriwati telah menanti rombongan yakobian di dalam aula.

Pagi itu, materi kuliah diberikan oleh KH. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S., pengasuh Ponpes Darussalam. Pada kesempatan itu, KH. Dr. Fadlil menjelaskan visi pendidikan Ponpes Darussalam, yaitu “Muslim Moderat, Mukmin Demokrat, Muhsin Diplomat” serta Tri Jiwa Pesantren Darussalam yang mencakup keadaban, keilmuan, dan kepemimpinan.

Seusai kuliah subuh, para yakobian melangkah keluar aula. Yang semula ratusan pasang sepatu tak beraturan, kini justru tampak ratusan pasang sepatu tertata rapi.

Setelah sarapan, para yakobian melakukan upacara bendera untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda bersama para santri dan santriwati. Yang unik, upacara bendera ini menggunakan bahasa Arab.

Sesi berikutnya, para yakobian berkenalan dengan berbagai kegiatan belajar di lingkungan Ponpes Darussalam.

Suasana aula menjadi sangat meriah pada malam hari. Malam itu menjadi malam keakraban antara para santri, santriwati dan para yakobian. Mereka berkolaborasi menampilkan berbagai pertunjukan seni.

Satu pentas yang sangat menggugah adalah ketika tim hadroh Ponpes Darussalam berkolaborasi dengan para yakobian. Mereka menyanyikan lagu rohani yang kerap dinyanyikan saat sekolah minggu dengan iringan perkusi dari tim hadroh.

Tak terasa, jarum jam menunjukkan pukul 23.00 WIB. Gatrik pun membawa rombongan yakobian kembali ke hotel dengan hati gembira.

Para yakobian nyanyi Yalal Waton

Selasa, 29 Oktober 2024, rombongan yakobian menyambangi Ponpes Miftahul Ulum. Sambutan begitu meriah. Para santri, santriwati menyambut rombongan yakobian dengan berdiri di halaman depan dan bernyanyi.

Pada sambutannya, KH. Arief Ismail Chowas, pengasuh Ponpes Miftahul Ulum mengatakan, “tugas manusia adalah memberi, membuat kebaikan. Inilah bagian dari kami bagaimana bisa berkiprah menjalankan misi kemanusiaan sebagai manusia, untuk berbuat baik.”

Seusai acara sambutan, para yakobian diajak berkeliling dan mengikuti berbagai aktivitas para santri santriwati. Sehari sungguh tak terasa. Pada malam hari, para yakobian berkumpul bersama ratusan santri santriwati di halaman Ponpes Miftahul Ulum.

Grup Motekar Ki Pemanah Rasa dan Grup Angklung Gereja Santo Yohanes Ciamis berkolaborasi bersama mengisi acara di malam keakraban di halaman Ponpes Miftahul Ulum. Seperti proses yang terjadi di pondok pesantren, malam keakraban menjadi ajang para Yakobian dan para santri, santriwati saling kenal dan berinteraksi. Para Yakobian kembali beraksi dengan menyanyikan lagu Yalal Waton, sebuah lagu berbahasa Arab yang diciptakan KH Abdul Wahab Chasbullah pada tahun 1916.

Lirik Yalal Waton yang berbahasa Arab ini menceritakan rasa cinta kepada tanah air dan nasionalisme yang kuat di kalangan anak muda.

Menjadi terang

Pada perayaan ekaristi penutupan Ekskursi Kebhinekaan “Dulur Sabangsa”, RD Mikael Kelly, Pastor Kepala Paroki St. Yohanes Ciamis sebagai fasilitator program ini mengatakan, “Sekolah Santo Yakobus menjadi satu sekolah yang mengapresiasi pilihan iman anak-anak, entah kalian Katolik, Islam, Hindu. Iman itu menjadi penting karena akan mendasari pilihan hidup kalian di luar sana.”

Romo yang kerap mengenakan totopong, ikat kepala khas Sunda ini menegaskan, banyak tantangan yang dihadapi para Yakobian. “Tapi apa yang akan kalian lakukan dengan tantangan tersebut?” ujarnya saat khotbah.  

Lebih lanjut, Romo Kelly menjelaskan, umat Katolik di Ciamis tidak mau hanya berkeluh kesah terhadap situasi. Mereka tidak mau mengutuk kegelapan, tapi mau mencoba menyalakan sedikit terang.

“Nah terang yang kami nyalakan itu ternyata berbuah, yaitu apa yang kalian alami selama satu dua hari ini. Sepuluh tahun lalu itu tidak pernah terbayangkan, bagaimana Gereja Katolik bisa menjadi terang di tengah masyarakat dan terang itu cukup banyak membawa kehangatan lewat persaudaraan, persahabatan,” ucap Romo Kelly.

Buah itu sungguh nyata. Lewat perjumpaan nyata selama dua hari di Ponpes Darussalam dan Ponpes Miftahul Ulum, para yakobian telah menjalin persahabatan dengan para santri, santriwati. Pengalaman nyata berjumpa dan berinteraksi lebih bermakna ketimbang uraian teoritis tentang keberagaman dan toleransi.

Previous
Next
Tautan
  • Klinik Bina Kasih
  • Berita
  • Kalender Akademik
Instagram Youtube Whatsapp
Menu
  • PROFIL
    • Sejarah
    • Visi Misi & Motto
    • Logo Yayasan
    • Fasilitas
  • PERKENALAN UNIT
    • TK
    • SD
    • SMP
    • SMA
    • DAYCARE
    • KLINIK
  • BERITA DAN ARTIKEL
  • CONTACT US
  • PPDB
  • PROFIL
    • Sejarah
    • Visi Misi & Motto
    • Logo Yayasan
    • Fasilitas
  • PERKENALAN UNIT
    • TK
    • SD
    • SMP
    • SMA
    • DAYCARE
    • KLINIK
  • BERITA DAN ARTIKEL
  • CONTACT US
  • PPDB
Temukan Kami

Yayasan Santo Yakobus

  • Jl. Pegangsaan Dua KM 3,5 Kelapa Gading, Jakarta utara.
  • Senin - Jumat
  • 07.00 - 16.00

Copyright © 2024 Yayasan Santo yakobus. All Rights Reserved.