Sepatu dari Jakarta
Senin, 28 Oktober 2024, dering morning call membangunkan para yakobian. Hawa sejuk menyelimuti ketika kaki melangkah keluar kamar. Jarum jam menujukkan pukul 03.30 WIB. Walau mata masih terasa berat, namun rombongan yakobian harus mengikuti jadwal sesi kuliah subuh di Pondok Pesantren Darussalam pukul 04.40 WIB.
Perjalanan sekitar 10 menit menggunakan Gatrik, rombongan yakobian tiba di Ponpes Darussalam. Ratusan santri dan santriwati telah menanti rombongan yakobian di dalam aula.
Pagi itu, materi kuliah diberikan oleh KH. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S., pengasuh Ponpes Darussalam. Pada kesempatan itu, KH. Dr. Fadlil menjelaskan visi pendidikan Ponpes Darussalam, yaitu “Muslim Moderat, Mukmin Demokrat, Muhsin Diplomat” serta Tri Jiwa Pesantren Darussalam yang mencakup keadaban, keilmuan, dan kepemimpinan.
Seusai kuliah subuh, para yakobian melangkah keluar aula. Yang semula ratusan pasang sepatu tak beraturan, kini justru tampak ratusan pasang sepatu tertata rapi.
Setelah sarapan, para yakobian melakukan upacara bendera untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda bersama para santri dan santriwati. Yang unik, upacara bendera ini menggunakan bahasa Arab.
Sesi berikutnya, para yakobian berkenalan dengan berbagai kegiatan belajar di lingkungan Ponpes Darussalam.
Suasana aula menjadi sangat meriah pada malam hari. Malam itu menjadi malam keakraban antara para santri, santriwati dan para yakobian. Mereka berkolaborasi menampilkan berbagai pertunjukan seni.
Satu pentas yang sangat menggugah adalah ketika tim hadroh Ponpes Darussalam berkolaborasi dengan para yakobian. Mereka menyanyikan lagu rohani yang kerap dinyanyikan saat sekolah minggu dengan iringan perkusi dari tim hadroh.
Tak terasa, jarum jam menunjukkan pukul 23.00 WIB. Gatrik pun membawa rombongan yakobian kembali ke hotel dengan hati gembira.