Perayaan Ulang Tahun Yayasan Santo Yakobus ke-36

Foto : Kemeriahan saat pemotongan Kue Ulang Tahun bersama perwakilan Keluarga Besar Yayasan Santo Yakobus

Perayaan ulang tahun Yayasan Santo Yakobus ke-36 adalah momen bagi seluruh pribadi yang terlibat dalam pelayanannya untuk mengingat bahwa Santo Yakobus adalah pelindung karya.

Hal ini disampaikan Ketua Yayasan Santo Yakobus, Judo Suwidji, seusai perayaan ekaristi Pesta Nama dan perayaan ulang tahun Yayasan Santo Yakobus di Gereja Santo Yakobus, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (25/7) lalu.

Paduan suara yang diiringi alunan alat musik kolintang dengan nuansa keroncong, menjadikan suasana perayaan ekaristi yang dipimpin oleh RD. Petrus Tunjung Kesuma lebih meriah. Pada kesempatan tersebut, RD. Romanus Heri Santoso sebagai konselebran bersama Diakon Robert.

Dewan pembina, pengawas, pengurus beserta seluruh organ Yayasan Santo Yakobus seluruh peserta didik Daycare, TK, SD, SMP, SMA Santo Yakobus dan tenaga kesehatan Klinik Pratama Bina Kasih merayakan ulang tahun ke-36 dalam sebuah perayaan ekaristi di Gereja Santo Yakobus.

Judo juga mengingatkan, sebagai martir pertama dari para rasul, Santo Yakobus memiliki iman yang kuat.

“Sehingga kita juga harus mendidik para peserta didik kita agar mereka memiliki iman yang kuat, kejujuran, dan selalu membela kebenaran, Gereja dan masyarakat,” ucap Judo.

Foto : Romo Romanus (kiri), Romo Tunjung (tengah), dan Diakon Robert (kanan) saat membawakan perayaan Ekaristi.

Hal senada juga disampaikan Pastor Kepala Paroki Kelapa Gading, RD. Romanus Heri Santoso. 

Di tengah derap laju kehidupan, Romo Romanus menjelaskan, kita bisa bertanya: apa yang kita cari dalam hidup?

“Apapun yang kita cari, kita pasti selalu akan merasa kurang. Tapi, buahnya adalah kemampuan kita bersyukur,” kata Romo Romanus.

Hal ini bukan berarti kita berhenti untuk berkembang atau mengejar prestasi dan pencapaian terbaik. Menurutnya, kemampuan bersyukur ini menjadi kekuatan.

“Santo Yakobus akan selalu menjadi inspirasi rohani dunia pendidikan dan di manapun kita berada,” ujar Romo Romanus.

Foto : Peserta Didik TK Santo Yakobus menari mengiringi perarakan masuk Perayaan Ekaristi.

Harapan

Merayakan ulang tahun Yayasan Santo Yakobus ke-36, Judo berharap, para Yakobian dapat bersatu dan memiliki kekuatan tersendiri untuk membangun Sekolah Santo Yakobus.

“Semoga Sekolah Santo Yakobus di kemudian hari bisa jadi terang dan garam bagi umat maupun masyarakat di sekelilingnya,” ujar Judo.

Lebih konkret, Judo berharap, Sekolah Santo Yakobus nantinya menjadi satu community center untuk masyarakat Kelapa Gading khususnya serta Jakarta Timur dan Jakarta Utara di usianya yang sudah tidak lagi muda.

Tentang harapan, Romo Romanus mengatakan, para Yakobian tetap menjadi tim solid yang mampu bekerja sama dalam berbagai lini dan sisi.

Foto : Tim musik dan paduan suara Sekolah Santo Yakobus saat mengiringi Perayaan Ekaristi.

Optimisme

Sebagai perwujudan karya pastoral Paroki Kelapa Gading di bidang Pendidikan dan Kesehatan, Pelaksana Harian Yayasan Santo Yakobus, Juliana Chen, mengatakan bahwa kami meyakini di usia 36 tahun ini, kami terus bertumbuh menjadi semakin berkualitas dalam karya dan layanan bagi masyarakat luas, teristimewa bagi umat Paroki Kelapa Gading.

“Bersama para dokter, guru dan karyawan yang berkompeten, kami siap menghadirkan layanan pendidikan dan kesehatan yang profesional berlandaskan cinta kasih secara nyata kepada sesama,” tutur Juliana.

Optimisme ini bertopang pada lima nilai yang dihidupi keluarga besar Yayasan Santo Yakobus sebagai Komunitas Yakobian, yaitu God loving, Responsible, Excellence, Adaptive and Agile dan Trustworthy. Kelima nilai ini disatukan dalam sebuah ungkapan: GREAT Yakobian.

“Semoga dengan semangat GREAT Yakobian, kami semakin bertumbuh dalam karya pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan unggul. Dengan demikian, kehadiran Yayasan Santo Yakobus menjadi berkat yang sungguh dirasakan oleh masyarakat luas,” tegas Juliana.

Proficiat, Yayasan Santo Yakobus!***