”Andalin Kelemahan, Cari Posisi yang Tepat dan Gol!”

Foto : Peserta didik SMP mengikuti briefing pagi sebelum memulai class meeting.

Tim guru melawan tim siswa. Skor sementara imbang 1 – 1. Cahaya matahari semakin terik seiring jarum jam mendekati angka 12.

Ketika tiba saat mengoper bola dari belakang, sisi kanan. Salah seorang tim siswa memberikan umpan lambung ke arah gawang tim guru SMP. Seakan tendangan mengarah langsung ke depan penjaga gawang tim guru SMP, tiba-tiba….

Salah seorang pemain tim siswa muncul dari arah kanan tanpa ada upaya antisipasi dari Adi Condro, guru bahasa Indonesia yang berperan sebagai pemain belakang tim guru.

Yoseph, guru musik yang saat itu menjadi penjaga gawang tim guru sudah menatap bola yang datang menghampirinya. Kedua tangan mengarah ke depan, hendak menangkap bola yang datang ke arahnya.

Bola itu sebenarnya tidak begitu kencang. Arah datang dan kecepatannya bisa membuat siapapun yang menjadi penjaga gawang merasa sangat yakin mampu menangkapnya tanpa bersusah payah.

Cukup sebuah sentuhan menggunakan sisi luar kaki kiri sembari lompat sudah bisa menjadikan arah bola berubah. Seketika arah bola meluncur ke gawang. Dan… Gooolll!!!

Foto : Antusiasme para penonton saat pertandingan berlangsung.

Semua masih terpaku, termasuk sang penjaga gawang. Skor sementara 2-1, keunggulan untuk tim siswa.

Selang beberapa menit kemudian, tim guru berkesempatan menendang bola dari tepi lapangan setelah bola dikeluarkan oleh tim siswa.

Semua anggota tim siswa berkumpul di depan gawangnya. Iwan Sibarani, sang guru fisika sudah berdiri dan siap menendang bola.

Matanya sempat ‘menyisir’ area depan gawang tim siswa dan melakukan perhitungan cermat. Setelah hati mantap dan perhitungannya pas, kakinya langsung menyepak bola dari garis tepi lapangan, sisi kiri gawang tim siswa.

Bola melambung ke arah tengah area depan gawang tim siswa.

Seketika sang kepala sekolah SMP St. Yakobus, Petrus, menyundul umpan lambung itu di antara kepungan tim siswa. Arah bola langsung berubah. Menukik langsung ke sudut kanan atas gawang. Penjaga gawang tak kuasa membaca arah bola dan tak sempat menepisnya. Gooollll!

Sekali lagi, tak ada yang bisa menerka arah bola. Skor berubah jadi 2-2.

Foto : Antusiasme salah satu kelompok yang sedang mengikuti perlombaan majalah dinding.

Eko Dwi Purnomo, guru pendidikan jasmani dan olah raga SMP dan SMA Santo Yakobus, menjelaskan, classmeeting merupakan wadah pengembangan bakat anak.

“Dari kegiatan classmeeting itu kita bisa dilihat bakat-bakat anak dari setiap kelas yang sekiranya tidak terangkul di dalam ekskur. Nanti mereka bisa diarahkan mengikuti ekskur yang nanti tujuannya adalah untuk lomba,” ujar Dwi.

Ketika ditanya perihal mengapa banyak pertandingan olahraga dalam classmeeting, Dwi mengatakan, tidak hanya olahraga. Pada classmeeting di awal Juni 2025 ini, SMA St. Yakobus mengadakan pula lomba modern dance dan fun games, di samping pertandingan olahraga seperti mini soccer. Sedangkan SMP St. Yakobus menyelenggarakan lomba futsal, basket dan diorama.

“Pada lomba olahraga, tujuannya untuk pengembangan fisik anak melalui gerak. Nah kalo seni itu pengembangan bakat anak melalui kegiatan-kegiatan yang di luar kegiatan fisik. Artinya anak-anak berkreasi nantinya. Yang seni itu modern dance. Modern dance itu bisa termasuk aktivitas fisik, tapi kan lebih condong ke seni tari ya,” kata Dwi.

Foto : Salah satu karya diorama yang dibuat peserta didik dalam perlombaan.

Teriknya sinar matahari siang itu seakan tak terasa panas bagi para siswa-siswi SMP St. Yakobus dan beberapa orang tua yang menonton pertandingan seru yang dihelat paska pertandingan final futsal classmeeting di lapangan futsal komplek Sekolah St. Yakobus, Rabu (4/6) lalu.

Antusiasme peserta classmeeting ini sudah tampak di hari pertama, Selasa (3/6). Salah satu pertandingan futsal di hari pertama sudah menunjukkan daya tariknya.

Pertandingan futsal antara kelas 7A dan 7D menghasilkan skor fantastis, 7-1, untuk kemenangan kelas 7A.

Patrick, pencetak gol terbanyak di pertandingan itu bisa jadi salah satu pemain yang menikmati keseruan dan kemenangan kelasnya. Hal ini tampak dari selebrasinya setelah mencetak gol terakhirnya.

Foto : Patrick menunjukan tim bola favorit nya.

Ia menggoyangkan badan dan tangannya di depan para pendukung kelas 7A.

“Rasanya senang dan puas banget!” ujarnya usai pertandingan. Jawaban itu sungguh bisa dipahami keluar dari seorang penyerang yang mencetak 4 gol dalam 1 pertandingan.

Ketika ditanya apa rahasianya bisa mencetak gol sebanyak itu, ia menjawab,”Andalin kelemahan, cari posisi yang tepat dan gol!”