Memantik Semangat, Merawat Nyalanya – Yakobus Fest 2025 IGNITION

Foto : Tim Santo Yakobus saat mengikuti pertandingan mini soccer.

“Selama lomba tadi yang saya notice adalah kakak-kakak panitia sudah sangat bagus mendampingi adik-adiknya,” ujar Lorensia MDL, guru St. Aurelia School, usai mendampingi sejumlah anak didiknya mengikuti lomba storytelling, Kamis (25/9/2025) di Sekolah Santo Yakobus.

Tanggapan positif Lorensia muncul setelah ia melihat para peserta didik SMP Santo Yakobus yang terlibat sebagai panitia lomba. Mereka sigap membantu persiapan para peserta ketika hendak tampil di tepi panggung.

Bahkan, seorang panitia sigap membersihkan potongan kertas yang berserakan di atas panggung ketika jeda tampilan peserta. Ia tak canggung menyapu potongan kertas di atas panggung.

“Ketika ada sesuatu, mereka sangat cepat tanggap. Jadi menurut saya, kakak-kakak sudah menyelenggarakan acara dengan sangat baik,” kata Lorensia.

Tanggapan yang senada positif perihal lomba ini juga datang dari Yuli, orang tua dari salah satu peserta lomba storytelling. Yuli sangat terkesan dengan kemampuan peserta lomba yang hebat.

“Harus sering-sering bikin event kayak gini. Anak-anak jadi termotivasi untuk kesempatan berikutnya,” ucap Yuli dengan antusias.

Menurutnya, lomba semacam ini bisa menjadi ajang latihan untuk anaknya yang belum pernah mengikuti lomba story telling. “Jadi ini untuk latihan. Membangun percaya diri. Syukur kalau berprestasi,” katanya.

Pada gelaran lomba storytelling kali ini, Meshach Doren Gracio Quonsilva dari St. Aurelia School menyabet juara 1. Sedangkan SD Santo Yakobus mendominasi lomba dengan meraih juara 2 dan juara 3, yaitu Marcello Derrick Saverio dan Jennifer Alicia Tanujaya.

Foto : Penampilan peserta pemenang lomba storytelling.

Pada kesempatan yang berbeda, Ian Gregory, salah satu panitia Yakobus Fest 2025, merasa senang terlibat sebagai panitia di lomba mini soccer tingkat SMA.

Ian bisa bertemu dengan banyak teman-teman baru yang berbeda sekolah. Selain itu, ia bisa belajar berkoordinasi dengan teman-teman panitia dan para guru.

“Tantangannya sih lebih ke arah melayani acaranya itu bergilir setiap hari. Jadi harus tancap gas setiap hari. Gak boleh kendor,” ujarnya singkat sembari menyeka keringat di dahinya saat ditemui di lapangan mini soccer paska salah satu pertandingan usai.

Menyadari padatnya jadwal persiapan dan waktu yang terbatas, Ian punya strategi tersendiri untuk mengatur itu semua.

Pertama, fokus terhadap apa yang dikerjakan. Ketika berada di dalam kelas, Ian berusaha fokus dan perhatikan penjelasan guru. Ketika sudah pulang sekolah, dia harus fokus dengan persiapan lomba mini soccer. “Jangan terbagi fokusnya karena kalau begitu, jadinya gak maksimal,” kata Ian.

Kedua, selesaikan tugas berdasarkan prioritas. “Apa yang harus diselesaikan ya diselesaikan dahulu. Jangan ditunda-tunda karena kalau tidak, akan menumpuk,” ujarnya.

Hal inilah yang memungkinkan ia bisa membagi waktu untuk belajar dan persiapan lomba sebagai panitia.

Tips terakhir dari Ian adalah ‘membawa’ semua kegiatannya dalam kondisi emosi yang positif.

“Itu semua happy aja. Always look for the bright side,” ujarnya sembari tersenyum.

Sebagai panitia yang kini duduk di kelas 12, Ian melihat perbedaan penyelenggaraan Yakobus Fest 2025 dengan gelaran Yakobus Fest 2023. Menurutnya, pada tahun ini panitia mendapatkan ‘ruang’ untuk berbaur dengan adik kelas yang baru pertama kali terlibat sebagai panitia Yakobus Fest.

“Jadi bisa lebih kenal lagi dengan mereka. Sekarang kami lebih peduli. Chemistry kami lebih terbangun,” katanya.  

Ikatan sosial ini tampak dalam aktivitas mereka. Sebagai kakak kelas, mereka mengajak adik kelasnya untuk kerja secara nyata di lapangan. Selain menjadi contoh di lapangan, menurut Ian, kehadiran para kakak kelas juga sangat berpengaruh terhadap adik kelas.

“Yang terpengaruh itu cara pandang mereka terhadap cara berorganisasi di sekolah,” katanya.

Foto : Kolaborasi panitia dalam seremoni pembukaan Yakobus Fest 2025.

Lomba storytelling tingkat SD dan mini soccer tingkat SMA merupakan bagian dari rangkaian 21 lomba pada Yakobus Fest 2025. Kepanitian Yakobus Fest 2025 melibatkan peserta didik dari tingkat SD hingga SMA, guru dan karyawan Sekolah Santo Yakobus.    

Yakobus Fest yang berlangsung pada 19-26 September 2025 ini menjadi ajang bagi para peserta didik tingkat Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas untuk berkompetisi di bidang akademik, seni dan olahraga.

Pada acara pembukaan Yakobus Fest 2025, Ibu Elisabeth Yuliasari, Kepala Unit SD Santo Yakobus mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, kita menyaksikan semangat kebersamaan, sportivitas dan kreativitas yang tumbuh di antara para peserta.

“Festival ini menjadi ruang kalian untuk menyalurkan bakat, mengembangkan potensi, sekaligus belajar menghargai kelebihan dan perjuangan satu sama lain,” ujarnya di hadapan perwakilan peserta lomba dari berbagai sekolah yang hadir di Sport Hall Sekolah Santo Yakobus, Jumat (19/9/2025).

Ibu Elisabeth juga berpesan kepada seluruh peserta lomba untuk bertanding dengan sungguh dan menunjukkan kemampuan terbaik, bertandinglah dengan fair karena nilai sejati terletak pada kejujuran dan sportivitas.

“Dan yang terpenting, bertandinglah dengan sukacita, karena pengalaman, persahabatan dan pelajaran yang kalian dapatkan akan jauh lebih berharga daripada sekadar piala atau medali,” ujarnya.

Foto : Penampilan tari saat acara closing stage Yakobus Fest 2025.

Tahun ini, Yakobus Fest bertajuk “Ignition”, padanan kata “pemicu api” dalam bahasa Indonesia. Secara simbolik, “ignition” menggambarkan permulaan, semangat membara dan langkah awal menuju perubahan besar. Ia seperti api yang menyala dari percikan kecil. Maka “ignition” menandakan momen penting saat potensi tersembunyi mulai menyala dan bergerak maju.

Setiap lomba dalam Yakobus Fest merupakan momen bagi setiap pribadi yang terlibat, baik sebagai peserta maupun panitia, mengaktifkan potensi terbaik dalam dirinya dan melaju dengan semangat juang.

Sapu hanya sekadar benda mati. Namun, di tangan seorang panitia Yakobus Fest, sapu di atas panggung lomba storytelling menjadi sarana mewujudkan semangat untuk bergerak, berkarya dan memberi dampak nyata.

Semoga semangat yang terpantik ini tetap menyala di dalam diri setiap Yakobian.

Jangan lupa pantau dan follow akun instagram resmi @sekolahsantoyakobus dan @ycofest ya!

Sampai jumpa di Yakobus Fest berikutnya!

***

Terima kasih kepada seluruh Sponsor yang telah mendukung terlaksananya Yakobus Fest 2025 IGNITION : 

Image Sponsor